Rabu, 15 September 2010

Syair

Senja itu bukan akhir dari segalanya
Senja bukanlah matahari yang terbenam
Senja bukanlah kembang di ujung barat
Senja itu sambutan Dari setiap langkah penantian menuju kesuksesan .

Titip rindu pada malam.. Entah, tiap kali surya kan menapak, ada segores sepi dan sedih tersisa.. Kendati mentari menyambut degan hangat dan ceria, tetap saja yang tertinggal rindu pada sang malam.. Rindu syahdunya, rindu sejuknya, rindu heningnya, selalu terasa menghentak.Padamu di bumi belahan sana, yang tengah berjumpa degan sang malam..  ku Titip rinduku padanya, pada pekatnya malam..

Karena ku tahu, cinta tak akan menjerumuskan. Maka ku ingin tak sedikit pun kau tampak cacat di mata-Nya. Karena ku tahu, aku pun berarti dalam hidupmu, maka jadikanku jalanmu menggapai cinta-Nya. Ku mohon degan sangat, dari hati yangg terdalam, jangan bukan karena aku, tapi karena-Nya. Karena aku dapat mati, cintaku dapat pupus.

Terkadang diri ini begitu lelah berkejaran degan cepatnya putaran dunia.. Mataku  perih menatap debu-debu  fana. Kaki ini  rapuh untuk berlari. Ingin ku tutup telingaku yang terasa  bising dengan teriakan para penikmat dunia. Hatiku begitu kecil untuk membagi cinta pada mereka yang kering akan kasih. Aku letih, ku ajukan izin pada-Mu.. Untuk beristirahat Sejenak saja, ingin kututup mata ini.. Aku letih.. Bolehkah?

Mencintaimu bagai menggenggam mawar.. Ada kalanya membawa wangi yang  semerbak. Namun dapat berubah luka karena duri yang melekat.

Mencintaimu bagai menatap pelangi. Indah tak terkira membentang di angkasa. Namun hati ini tak tenang karena cinta kan hilang tersapu waktu..

Kadang ku ingin seperti mentari. Yang mampu memberi hangat pada semesta. Namun ketika ku sadar ku tak mampu, ku pun cukup bahagia menjadi pohon yang tumbuh pada di pinggir jalan, yang dapat menjadi tamu beteduh dari terik yang memanggang.

Kadang ku ingin seindah purnama, bersinar indah di dalam gulita. Namun ketika ku tau tak mungkin. Aku pun cukup bahagia menjadi sepoi angin, walau tak nampak, tapi mampu memberimu sejuk dalam lelap malammu..

Terpekur aku di ujung sajadah, menangis pilu tak tertahan sungai-sungai kecil mengalir begitu saja membasahi ruang wajah sang musafir , Ahhhai Jika mulai teringat wanita hebat itu, kembali tunduk jiwaku pada hening tanpa batas. Semoga dia selalu berbahagia dikehidupan indahnya kini, esok dan seterusnya