Sabtu, 16 April 2011

Kecintaan Allah Bagi Yang Berakhlak Mulia

Memang sangat beruntung bagi siapa saja yang mempunyai akhlak yang bersih. Beruntung berbahagia dan mengesankan bagi siapapun sekiranya memiliki akhlak yang tertata, terpelihara, dan terawat dengan sebaik-baiknya. Karena setiap waktunya selalu merasakan tenang, lapang, tentram, cold, uh enak banget…
Sungguh akan terasa indah banget hidup ini,

Orang yang hatinya tertata dengan baik, wajahnya akan jauh lebih cool, keren, adem, indah. Kalau dipuisikan nih kira-kira bagai embun menggelayut di ujung dedaunan di pagi hari yang cerah lalu terpancari sejuknya sinar mentari pagi, jernih, bersinar, sejuk, dan menyegarkan (hmmmmmmmmmmh) orang yang begini wajahnya selalu indah, selalu tersenyum dengan tulus , mendamaikan bagi siapa saja yang memandangnya.

Tidak hanya sebatas itu saja, perkatannya sangat indah, tidak pernah melukai, jauh dari kata-kata yang menyombongkan diri, terlebih lagi ia terpelihara dari kata-kata riya, Subhanallah Ya Rahman Ya Rahim…

Setiap butir kata yang keluar dari mulutnya telah tertata dengan baik karena selalu berfikir dahulu sebelum berkata. Didalam setiap kata-katanya penuh dengan hikmah, sarat dengan makna yang penuh dengan sangat berguna. Tutur katanya bernas dan berharga. Inilah buah dari gelegak keinginan di lubuk hatinya yang paling dalam untuk selalu membahagiakan orang lain. Orang-orang, teman-teman dan siapapun yang ada disekelilingnya akan merasa sangat damai dan senang akan kehadirannya.

Kesehatan tubuh pun terpancari pula oleh kebeningan hati, buah dari keberhasilannya menata akhlak. Detak jantung menjadi terpelihara, tekanan darah terjaga, ketegangan berkurang,dan kondisi diri yang selalu diliputi kedamaian. Tak berlebihan jika tubuh pun menjadi lebih sehat, lebih segar, dan lebih fit. Tentu saja tubuh yang sehat dan segar seperti ini akan jauh lebih memungkinkan untuk berbuat banyak kepada umat.

Orang yang hatinya bersih, akal pikirannya pun akan jauh lebih jernih. Baginya tidak ada waktu untuk berpikir jelek sedetikpun. Apalagi berpikir untuk menzhalimi orang lain, nggak mungkin. Waktu baginya sangat berharga. Mana mungkin sesuatu yang berharga digunakan untuk hal-hal yang tidak berharga ? Memang sangat beruntung suatu kebodohan yang tidak terkira. Karenanya dalam menjalani setiap detik yang dilaluinya ia pusatkan segala keberhasilannya untuk menyelesaikan setiap tugas hidupnya. Tak berlebihan jika orang yang berhatinya bersih seperti ini akan lebih mudah memahami setiap permasalahan, lebih mudah menyerap aneka ilmu pengetahuan, dan lebih cerdas dalam melakukan beragam kreativitas pemikiran. Subhanallah Maha Suci Engkau Ya ALLAH, hatinya bersih ternyata telah membuahkan aneka solusi optimal dari keberhasilan akal pikirannya.

Orang yang telah tertata hatinya adalah orang yang telah berhasil merintis tapak demi tapak jalan ke arah kebaikan tidak mengherankan ketika ia menjalin hubungan dengan sesama manusia pun menjadi sesuatu yang teramat mengesankan. Hatinya yang bersih membuat terpancar darinya akhlak yang indah mempesona, rendah hati, dan penuh dengan kesantunan. Siapapun yang berjumpa akan merasa kesan yang mendalam, siapapun yang bertemu akan memperoleh aneka manfaat kebaikan, bahkan ketika berpisah sekalipun, orang seperti ini menjadi buah kenangan yang tak mudah dilupakan.

Terlepas dari semua itu, kebeningan hatipun ternyata dapat membuat hubungan dengan Allah menjadi luar biasa sangat bergunanya. Dengan berbekal keyakinan yang mendalam, mengingat dan menyebut-Nya setiap saat, meyakini dan mengamalkan ayat-ayat-Nya, membuat hatinya menjadi tenang dan tenteram. Konsekuensinya, dia pun menjadi lebih akrab dengan Allah, ibadahnya lebih terasa nikmat dan lezat. Begitu pula do’a-do’anya akan menjadi mustajab. Mustajabnya do’a tentu akan menjadi solusi bagi persoalan-persoalan hidup yang dihadapinya. Dan yang paling luar biasa adalah karunia perjumpaan dengan Allah Azza wa Jalla di akhirat kelak, Allahu Akbar.

Pendek kata orang yang bersih hati itu, luar biasa nikmatnya, luar biasa bahagianya, dan luar biasa mulianya. Tidak hanya di dunia ini, tapi juga di akhirat kelak. Tidak rindukah kita memiliki hati yang bersih ?.
Sangat indah manusia yang seperti ini, disukai oleh lingkungannya, lingkungan manusia juga disukai ALLAH SWT. Inilah sebenarnya yang diajarkan oleh ISLAM. Semua manusia bisa menjadi seperti itu jikalau mereka mau. Tidak ada yang tidak punya kesempatan untuk menjadi yang seperti itu. Begitupun juga diri kita (diriku, dirimu, dirinya, dan diri mereka ehehe). Kita juga bisa menjadi seperti itu. Asalkan kita mulai dengan niat yang ikhlas dan suci. Insya ALLAH.

Sekarang mari kita bandingkan dengan orang yang berperilaku sebaliknya yang berhati busuk. orang yang berhati busuk akan kelihatan dari wajahnya. setiap saat selalu cemberut, bermuram durja, kusam, resah dan penuh gelisah. Kata-katanya bengis, kasar, suka memaki, kurang sopan, ketus, suka menyakitkan hati, mudah menyinggung perasaan orang lain. Sebab dia tidak pernah berpikir dahulu sebelum berkata. Didalam hatinya penuh dengan buruk sangka, dendam kesumat, licik, tak mau kompromi, mudah tersinggung, tidak senang melihat orang lain bahagia, kikir, dan penyakit hati yang terus menerus menumpuk, hingga sulit untuk dihilangkan. Tak berlebihan bila perilakunya pun menjadi hina dan nista, jauh dari perilaku terhormat. Badannya pun menjadi mudah terserang penyakit. Karena jiwanya selalu tegang, aliran darahnya selalu terganggu, letihnya pikiran diterpa aneka rona masalah kehidupan. Selain itu, akal pikirannya pun menjadi sempit dan bahkan lebih banyak berpikir tentang kezhaliman.

Karena itu, bagi orang yang hatinya kotor tidak ada waktu untuk berkembang. Waktu-waktunya hanya dihabiskan untuk memuntahkan ketidaksukaannya kepada orang lain. Hubungannya dengan Allah SWT pun menjadi hancur berantakan, ibadah tidak lagi menjadi nikmat, rusak dan kering. Lebih rugi lagi, ia menjadi jauh dari rahmat Allah. Akibatnya pun jelas, do’anya menjadi tidak terkabul, dan aneka masalah pun segera datang menghampiri, naudzubillaahi min dzalik.

Ternyata hanya kerugian dan kerugian saja yang didapati orang berhati busuk. Malang banget. Ingat Firman ALLAH didalam Al-Qur’an : "Sememang sangat beruntungnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sememang sangat beruntungnya merugilah orang yang mengotorinya." (Q.S. Asy-Syam : 9 – 10).

Yuk teman-teman, saudara ku, ukhtiku, akhiku, semuanya
Mari kita renungkan : hidup hanya satukali .
Yul kita bersama-sama bergabung dalam barisan orang-orang yang terus memperbaiki diri, dan mudah-mudahan kita menjadi contoh awal bagaimana menjadikan hidup indah dan prestatif dengan hatinya bersih, Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar